Menginap 2 Jam di Fave Hotel Cililitan

Menginap 2 Jam di Fave Hotel Cililitan - Pada Maret 2017, tepatnya di tanggal 7 - saya harus bergegas ke Jakarta. Ber-ge-gas. Kenapa? Karena waktu itu sudah malam, kalau tidak - nggak kebayang akan seperti apa perjalanan menuju Bandara HLP harus ditempuh kalau berangkat dikeesokan harinya. Ya keesokan harinya tanggal 8 Maret 2017 penerbangan menggunakan Maskapai Citilink pada pukul 8 pagi di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Untung saja, Event Organizer; Deboer yang dipercaya oleh Brother Indonesia begitu cekatan mengelola peserta yang diundang untuk hadir di Jogyakarta. Saat itu waktu menunjukan 19.30-an, saya arah pulang seusai mencari travel tapi hasilnya nihil. Yang saya bayangkan adalah saya dapat travel yang penting masuk dulu ke Bandara nggak peduli jam berapa pun asalkan besok pagi - saya aman tidak kesiangan dan bisa terbang bersama dengan rombongan ke Jogyakarta.

Kemudian, pikiran kembali ke kehidupan nyata dan masih nggak menemukan solusi lalu lunglai ...

Dalam keadaan lunglai, tiba-tiba ponsel di sudut saku celana bergetar, saya meminggirkan motor dan mencoba menjawab panggilan.

"Mas Ade, ini dengan Sierra dari Deboer. Mas, kalau bisa sekarang juga berangkat ke Jakarta. Ini sudah kami booking kamar hotel untuk mas Ade istirahat. Mas Ade langsung aja cari transportasi menuju Cililitan. Temukan Fave Hotel. Tanya aja ke sopir taksi atau ojek."

Tanpa banyak bertanya lagi. Semua arahan saya tangkap dan saya pun menambah kecepatan motor di malam hari itu (Selasa, 7/3) yang hujannya lebih dari lumayan untuk membuat badan menggigil.

Setibanya di rumah, semua keperluan selesai dikemas. Dan tidak ada lagi harapan, satu-satunya cara adalah dengan menghubungi taksi online. Di ponsel, aplikasi taksi tidak ada kecuali UBER. Saya membuka aplikasi UBER dengan sedikit tegang.

Begitu aplikasi saya buka, syukur sekali ... Ada satu (satu-satunya) mobil yang stand by. Langsung saja saya pun minta dijemput dan respon dari driver UBER patut diacungi jempol. Cepat sekali dalam merespon permintaan saya.

Di luar masih hujan, driver pun memastikan saya bahwa tarif akan sedikit lebih tinggi dari biasanya. Alasannya masuk akal, sudah malam, hujan, tarif agak mahal pun resmi datangnya dari kantor pusat UBER dengan tanda petir (sebagai tanda tarif tinggi).

UBER pun datang. Kami berangkat ke Leuwipanjang. Pukul 21.30-an saya sudah tiba di terminal Leuwipanjang. Dan sudah tidak ada lagi bis jurusan Jakarta kecuali Primajasa jurusan Kampung Rambutan. Dan ternyata, bis yang saya tumpangi adalah bis terakhir, walaupun tiba di terminal pukul setengah sepuluh malam tetap saja bis berangkat pukul 12 malam.

Akhirnya Masuk Kamar ...

Singkatnya saya sudah tiba di Kp. Rambutan. Cari gerbang keluar terminal, namun sebelum keluar saya sudah menemukan ojek. Ojeknya offline, begitu saya katakan minta antarkan ke Fave Hotel, si abang ojek minta 25 ribu. Kami sepakat dan berangkat. Ternyata, jauh juga - akhirnya saya tiba di depan hotel Fave Hotel Cililitan.

Saya coba perlihatkan kode booking kamar, setelah valid saya pun check in. Masuk kamar jam 2 dini hari. Saya hanya tidur selama 2 jam. Jam setengah 5 subuh, saya bangun, mandi, sholat kemudian check out. Lalu, saya pesan taksi yang berada di sekitar hotel pada pukul 5 lebih sedikit. Sekitar 30 menitan saya sudah berada di Halim Perdana Kusuma.


Alhamdulillah .... Semua bayangan mengerikan (BACA: terlambat hadir, lalu ditinggalkan rombongan Brother Cultural Amazing Race) tidak saya alami.

Sambil menanti kedatangan teman blogger dan media lain yang juga diundang oleh Brother Indonesia, saya sempat mengabadikan momen keberadaan saya di sana, sila simak video satu menit berikut :)

Tidak ada komentar:

Apa pendapat Anda? Silakan :)

Diberdayakan oleh Blogger.